5 Perasaan Ini Mempengaruhi Cara Anda Mengeluarkan Uang

Rahmi Anjani - wolipop

 

Jakarta - Pernahkah Anda jadi kalap berbelanja pasca putus cinta? Hak tersebut bukan tanpa sebab. Perasaan memang bisa mempengaruhi seseorang dalam menghabiskan uang. Celakanya, bukan hanya rasa sedih yang dapat mengubah keputusan finansial kita. Marah, takut, bersalah, hingga bersyukur juga bisa. Untuk mengetahui seperti apa perasaan mampu mempengaruhi cara Anda mengeluarkan uang, simak uraian berikut ini:

 

1. Sedih       

 

Bukan rahasia lagi jika berbelanja bisa membuat kita merasa lebih baik dan sejenak melupakan rasa sedih. Kegiatan tersebut bahkan sering dijadikan terapi bagi orang-orang yang patah hati. Dikutip dari situs Dailyworth, peneliti Harvard University mengatakan jika rasa sedih memang meningkatkan jumlah uang yang kita akan habiskan dan menjadikan kita tidak sabar.

Saat merasa terpuruk, kita juga jadi merelakan keuntungan lebih besar di masa depan untuk nilai yang lebih kecil untuk sekarang. Karena itu, Anda jadi lebih mudah tergoda penawaran diskon. Untuk itu, hindari mengisi waktu dengan pergi ke pusat perbelanjaan ketika sedang merasa sedih jika tak ingin dompet jadi tipis!

 

2. Marah

 

Berbeda dengan rasa sedih, marah dapat menyebabkan Anda mengambil resiko yang lebih besar. Terutama ketika pilihan yang sudah dibuat sedang dipertanyakan. Hal itu dilakukan karena Anda tidak mau mengakui kesalahan. Berani ambil resiko memang dibutuhkan seorang investor atau pengusaha karena bisa membantu mereka mengembangkan usaha. Namun masalah datang ketika Anda sampai berani mempertaruhkan aset berharga, misalnya dana pensiun.

Untuk menghindari kerugian libatkanlah pihak ketiga, misalnya perencana keuangan. Perencana keuangan bisa membuat Anda menyingkirkan rasa marah dalam pengambilan keputusan sehingga pilihan yang diambil lebih rasional.

 

3. Takut

 

Siapa sangka rasa takut juga bisa mempengaruhi kehidupan finansial. Namun perasaan tersebut dapat mengubah cara kita mengeluarkan uang secara lebih positif. Misalnya ketika Anda khawatir tidak punya uang di masa depan, Anda pasti jadi lebih sering menabung atau membeli asuransi.

Sayangnya, rasa takut juga bisa berimbas pada pengambilan keputusan finansial secara negatif. Ketakutan dapat membuat Anda membesar-besarkan resiko serta mempertanyakan diri sendiri. Contohnya ketika melihat bila pasar modal tengah melemah, Anda akan memikirkan ulang keputusan untuk membeli saham. Untuk itu, libatkanlah penasihat keuangan untuk mengambil keputusan secara lebih jernih.

 

4. Bersalah

 

Kondisi satu ini sering 'mengganggu' kondisi finansial ibu bekerja. Karena merasa bersalah dengan anak, mereka sering memanjakan buah hati dengan hadiah atau fasilitas yang mahal. Orang yang merasa bersalah juga bisa menghabiskan uang untuk orang lain daripada diri sendiri. Sisi baiknya, perasaan bersalah membuat kita lebih banyak beramal. Solusi untuk mengatasinya adalah dengan memberi batasan pada diri sendiri. Berusahalah untuk tetap setia pada rancangan keuangan awal.

 

5. Bersyukur

 

Perasaan bersyukur tentu membuat pengambilan keputusan finansial menjadi lebih baik. Sebuah riset mengatakan jika kondisi tersebut dapat mengurangi 'ketidaksabaran' berlebihan dalam ekonomi. Menerima keadaan apa adanya bisa mencegah kita membeli barang untuk jangka panjang yang sebenarnya mungkin tidak diperlukan.

Untuk itu, sebelum memutuskan untuk bertransaksi sebuah barang yang tidak akan dipakai dalam waktu dekat, cobalah tuliskan 10 hal yang membuat Anda bersyukur saat ini. Mungkin Anda akan berubah pikiran.

 

http://wolipop.detik.com/read/2015/07/10/190213/2966139/1133/5-perasaan-ini-mempengaruhi-cara-anda-mengeluarkan-uang