Tinjauan


Tinjauan Umum Tahun 2023

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa atas anugerah dan izin-Nya PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya - CAR Life Insurance - dapat menghadapi berbagai tantangan tahun 2023 dan menunjukkan hasil baik di tengah ketidakpastian ekonomi global.

 

Tahun 2023 kawasan global dan Indonesia telah menjalani pasca pandemi Covid-19. Namun terjadi ketidakpastian akibat konflik regional antar negara perang Rusia-Ukraina sejak tahun 2022 yang belum berakhir dan munculnya perang konflik timur tengah pada akhir tahun 2023, dengan ketidakpastian kapan akan berakhir. Kondisi-kondisi ini berdampak kepada kondisi kekuatan dan ketahanan ekonomi global dan regional.

 

Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 direvisi turun oleh IMF menjadi hanya 3 persen dan oleh Bank Dunia hanya 2,1 persen, dan inflasi global mencapai level 6,88 persen. Beberapa negara yang masih mengalami inflasi di atas sasaran target di antaranya Area Euro - 2,4 persen, Jepang - 2,8 persen, Amerika Serikat - 3,1 persen, Korea Selatan - 3,2 persen, Jerman - 3,2 persen, Inggris - 3,9 persen, Rusia - 7,5 persen, Turki - 62,0 persen, dan Argentina - 160,9 persen. Dampak dari inflasi ini, Amerika Serikat masih dihadapkan pada inflasi yang berada di atas target, tingginya suku bunga, peningkatan tekanan fiskal, dan tergerusnya excess saving yang membayangi pelemahan ekonomi. Sementara itu, negara maju lainnya yakni RRT masih bergulat dengan pelemahan ekonomi pasca Covid-19; sedangkan Eropa yang kondisi ekonominya melemah dengan defisit fiskal yang meningkat diiringi oleh core inflation yang masih tinggi.

 

Dari sisi kegiatan manufaktur terlihat negara-negara seperti AS, Eropa, Jerman, Perancis, Inggris, Italia, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hampir tujuh puluh persen negara-negara berada di zona kontraksi. Tiga puluh persen negara-negara lainnya berada di zona ekspansi, termasuk Indonesia. Patut bersyukur kinerja pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih termasuk negara yang memiliki tertinggi di lingkungan ASEAN dan di lingkungan G20 dengan pencapaian di 5,05 persen.

 

Banyak negara yang tadinya berharap setelah pandemi bangkit kembali dan kegiatan manufakturnya tumbuh kuat, ternyata tidak mengalami situasi pemulihan dan pertumbuhan manufaktur. Yang terjadi justru pelemahan kegiatan manufakturnya. Jadi dalam konteks ini Indonesia termasuk di dalam kategori ekonomi dan kegiatan manufakturnya cukup tangguh atau tetap bisa bertahan positif dan ekspansif.

 

Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia tahun 2023 tercatat sebesar 2,61 persen atau menurun dibandingkan realisasi tahun 2022, yakni sebesar 5,51 persen. Pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 5,05 persen, lebih rendah dibanding capaian tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,31 persen. Di luar periode terdampak pandemi (2020-2021), realisasi inflasi indonesia tahun 2023 merupakan yang terendah sejak tahun 2000. Konsumsi masyarakat tetap menjadi andalan pertumbuhan, terutama didorong oleh momen-momen liburan keagamaan (Idul Fitri, Natal), konser-konser, dan kegiatan jelang akhir tahun.

 

Data menunjukkan adanya tren positif dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Hal ini dapat menjadi faktor yang akan menjadi sentimen positif untuk pertumbuhan tahun mendatang. Geliat usaha berlanjut membaik dan didorong oleh perbaikan ekonomi domestik pasca pandemi Covid-19. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia di tahun 2022 berada di level US$4.783,9, di tahun 2023 naik menjadi US$4.919,1. Peningkatan Pendapatan per kapita seharusnya mendorong penurunan kesenjangan pendapatan yang akan diikuti dengan kualitas dan pemerataan pendapatan yang baik. 

 

Dari sisi pertumbuhan komoditas, secara tahunan yang dihitung sejak awal tahun 2023, batu bara turun 63 persen, minyak turun 14,6 persen, gas alam bahkan turun 43,7 persen, CPO turun 14,8 persen, gandum turun 23,4 persen, kedelai turun hampir 5 persen, dan beras turun 6,5 persen. Ini adalah komoditas-komoditas yang penting pengaruhnya di dalam perekonomian Indonesia di tahun 2023.

 

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, selama tahun 2023 menguat pada akhir tahun 2023 ditutup pada posisi Rp15.416 dibanding tahun akhir tahun 2022 di posisi Rp15.568. 

 

Kinerja Pasar Modal Indonesia di sepanjang tahun 2023 terus menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini tercermin dari sejumlah indikator seperti stabilitas pasar, aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, dan jumlah investor ritel yang terus meningkat.

 

Berkat sinergi, kolaborasi, dan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di industri Pasar Modal Indonesia, pada akhirnya kita mampu menghadapi berbagai tantangan tersebut dan terus mengukir berbagai capaian positif di tahun 2023.

 

Per akhir tahun 2023, IHSG telah berada di posisi 7.303,89 poin atau berhasil tumbuh sebesar 6,62 persen secara year-to-date. Seiring dengan pertumbuhan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar juga tumbuh sebesar 23,82 persen secara year-to-date yaitu sebesar Rp11.762 triliun. Indonesia Composite Bond Index tumbuh sebesar 8,51 persen dari akhir tahun 2022 sebesar 344,78 menjadi 374,20.

 

Seiring dengan peningkatan aktivitas perekonomian domestik, kegiatan penghimpunan dana melalui Pasar Modal terus meningkat. Pada akhir tahun 2023, terdapat 211 emiten melakukan penawaran umum dengan total emisi sebesar Rp247,06 triliun.

 

Pada awal tahun 2023 Pemerintah mengeluarkan regulasi sektor keuangan yaitu Undang-Undang No 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), yang mengubah tatanan sektor keuangan, di antaranya subsektor perbankan, asuransi, dana pensiun, sektor pasar modal, dan sektor keuangan lainnya. Sebagai peraturan pelaksanaan UU P2SK, OJK telah menerbitkan 7 Peraturan dan 3 Surat Edaran di bidang perasuransian dan dana pensiun. Untuk itu perusahaan asuransi dan dana pensiun dituntut untuk meningkatkan dan memperluas tanggung jawab perusahaan kepada pemangku kepentingan sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat.

 

Tahun 2023 pasca pandemi, industri asuransi mengalami penurunan sebesar 2 persen. Data yang dirilis oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan bahwa pada tahun 2023 total pendapatan industri asuransi jiwa Rp219,70 triliun. Industri asuransi di Indonesia masih memiliki harapan besar untuk bertumbuh dengan membaiknya perekonomian Indonesia.

 

Kami patut bersyukur bahwa selama pasca pandemi: 

Selama tahun 2023 Perseroan membukukan pendapatan premi sebesar Rp2,65 Trilyun. Penyokong terbesar perolehan premi adalah Asuransi Jiwa Kredit.

 

Total kekayaan perseroan tahun 2023 mencapai lebih dari Rp11,26 trilyun, terjadi penaikan sebesar 7 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp10,5 trilyun, dengan porsi investasi sebesar Rp10,82 trilyun dan mengalami penaikan sebesar 6 persen dibanding tahun 2022 sebesar Rp10,2 trilyun. Sedangkan harta produktif (earning assets) yang terdiri dari investasi dan harta lancar adalah sebesar Rp10,89 trilyun atau 96,7 persen dari total kekayaan. Ini menunjukkan bahwa Perusahaan terus menjaga dan meningkatkan kesehatan dan likuiditas dengan komposisi earning assets di kisaran 96-98 persen dari total kekayaan. Hal ini menunjukkan bahwa Perusahaan selalu menjaga komitmennya kepada pemangku kepentingan dengan perbandingan yang lebih besar terhadap total kewajiban (liabilitas) kepada pemegang polis atau cadangan teknis, yakni sebesar Rp7,54 trilyun, dan ditunjukkan adanya ekuitas sebesar Rp3,19 trilyun.

 

Perusahaan mencatat pendapatan investasi mencapai Rp562 milyar hasil ini lebih rendah dibanding tahun 2022 sebesar Rp632,81 milyar.

 

Akhir tahun 2023, pencapaian tingkat solvabilitas (RBC) Perusahaan adalah 247,21 persen, lebih baik berbanding tahun 2022 yang sebesar 226,07 persen. Hal ini menunjukan perseroan dalam kondisi sangat sehat (dari sisi solvency) karena telah melampaui ketentuan yang dipersyaratkan yakni minimum sebesar 120 persen. RBC atau tingkat solvabilitas terhadap Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR) adalah salah satu faktor penting untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan sehingga perlu dijaga dalam batas aman untuk menunjang pertumbuhan perseroan.

 

Aparat marketing atau pemasar pada tahun 2023 jumlahnya mencapai 7.502 yang merupakan agen berlisensi, Perusahaan didukung oleh 46 kantor pemasaran individu dan kantor pemasaran korporasi, serta 35 kantor pelayanan nasabah, yang dikenal sebagai kantor - L@NCAR. Perusahaan juga memasarkan produk melalui saluran distribusi unit Retail Insurance untuk penjualan langsung (direct selling), baik pengiriman melalui pos atau teknologi komunikasi. 

 

Perusahaan telah menetapkan rencana strategis untuk meningkatkan pertumbuhan premi yang lebih signifikan dan bergerak maju yang lebih inovatif agar tetap tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang membaik paska pandemi Covid-19. Perusahaan akan mengembangkan suatu pola pemasaran yang lebih inovatif dalam rangka meningkatkan pertumbuhan premi. 

 

Perusahaan terus mengembangkan distribusi pemasaran sebagai wujud arahan dan harapan pemegang saham dan manajemen sebagai upaya untuk terus mengembangkan layanan berkualitas yang dekat dengan para nasabah sehingga dapat memberikan layanan terbaik dan responsif, Perusahaan juga terus meningkatkan kerjasama dengan perbankan, perusahan pembiayaan, perusahaan penunjang usaha asuransi / broker asuransi, penjualan langsung serta proses rekrutmen 3i-networks dengan tenaga pemasar yang memiliki jaringan luas. Perusahaan melakukan inovasi komunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya menyikapi kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

 

Secara individual, masyarakat semakin memahami kebutuhan hadirnya sektor jasa keuangan dan juga proteksi diri. Hal ini sejalan dengan meningkatnya literasi keuangan masyarakat sebagai hasil sosialisasi yang dilakukan regulator dan industri. Perusahaan akan selalu berusaha menyediakan produk yang lebih memenuhi kebutuhan nasabah individu (perorangan), antara lain: asuransi berunsur investasi (PAYDI – produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi), asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis, asuransi kecelakaan diri, asuransi seumur hidup, maupun asuransi kumpulan seperti asuransi kredit kepemilikan rumah, asuransi untuk kesejahteraan karyawan (employee benefits), asuransi kesehatan serta mengelola dana pensiun melalui DPLK. Upaya-upaya literasi juga dilakukan melalui manfaat teknologi informasi dan kerja sama pemasaran dengan pengembang FinTech. 

 

Perkembangan Industri dunia teknologi informasi (TI) yang sangat cepat, mendorong Perusahaan terus mengikuti tren dari perubahan perkembangan TI. Trend teknologi di tahun 2023 maupun tahun mendatang adalah kesiapan dalam menghadapi perkembangan era kecerdasan buatan (Artificial Intelegent), Internet of things Digital Transformation (DX), terutama dalam institusi finansial dan industri perbankan, di antaranya adalah aplikasi berbasis fintech (financial technology). 

 

Perkembangan teknologi berperan sangat penting dalam mendukung bisnis perusahaan secara konsisten dan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Era perkembangan teknologi saat ini sudah semakin maju, efektif dan efisien. Investasi CAR pada teknologi terkini difokuskan pada peningkatan layanan kepada nasabah, penyempurnaan layanan secara daring (online). Perusahaan telah memilih dan memanfaatkan inovasi teknologi untuk kemaslahatan bersama; berinvestasi secara substantif untuk teknologi baru. Selama tahun 2023 Perusahaan terus membangun serangkaian proyek-proyek TI yang akan menopang lanskap TI yang efektif dan efisien. 

 

Pusat data (data center) dan pusat penanggulangan bencana (Disaster Recovery Center - DRC) yang berada di wilayah Jatiluhur, Jawa Barat, telah dibangun sejak tahun 2017. Ini merupakan kelengkapan perusahaan sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko serta untuk menunjang otomatisasi perkantoran dan implementasi sistem inti – new core system bilamana terjadi suatu bencana (disaster) yang berdampak signifikan terhadap kelangsungan perusahaan. Dengan difungsikannya kelengkapan ini saat terjadi bencana, Perusahaan diharapkan tetap beroperasi dan melayani nasabahnya. Setiap waktu, perkembangan dan kesiapan data center serta DRC senantiasa dilakukan pemantauan, dengan demikian kelengkapan ini akan selalu siap manakala dibutuhkan. Pandemi Covid-19 belum berakhir, kami tetap menjalankan dan mengantisipasi pelaksanaan BCP (Business Continuity Plan), di antaranya melalui sistem penyebaran kerja (remote offices) dengan tetap mempertahankan dan mengedepankan pelayanan. 

 

Perseroan terus mencermati dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dengan mengantisipasi dan melakukan penyesuaian yang diperlukan sebagai bagian dari tantangan dan peluang untuk menunjukkan bahwa perseroan akan bekerja lebih baik dan peka terhadap keadaan dan tetap tunduk kepada peraturan dan perundang-undangan di bidang perasuransian dengan memberikan kontribusi positif kepada pemangku kepentingan. 

 

Selama tahun 2023 Tim Gugus Tugas Penanggulangan Penyebaran Pandemi Covid-19 yang telah bekerja dengan baik selama masa pandemi, dan memantau perkembangan selama pasca pandemi. Selama menjalankan tugasnya, Tim yang dipimpin oleh Direksi telah melakukan upaya terbaiknya dalam meredam penyebaran pandemi Covid-19 di lingkungan Perusahaan maupun masyarakat sekitar. Pada Februari 2023, Tim masih menjalankan tugasnya dengan memberikan vaksin lanjutan Covid-19 kepada yang membutuhkan, hal ini sebagai upaya memutuskan mata rantai dalam pencegahan dan penyebaran Covid-19 lebih lanjut.

 

Di tengah kondisi ekonomi pasca pandemi tahun 2023 yang membaik dan menghadapi tahun politik 2024, kami sepenuhnya mendapat dukungan Dewan Komisaris atas langkah-langkah dan kebijakan yang terbaik yang kami jalankan untuk Perseroan, khususnya pelanggan, karyawan, mitra usaha, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk kebijakan Perusahaan dengan mematuhi protokol kesehatan.

 

Pada kesempatan ini secara khusus Direksi mengucapkan terima kasih Kepada Dewan Komisaris atas arahan untuk memperhatikan 2 (dua) hal penting dalam menjalankan usaha di tahun 2023, yaitu:

  1. Penerapan peraturan yang dikeluarkan Otoritias Jasa Keuangan sehubungan dengan implementasi UU P2SK, yang merupakan hal fundamental bagi industri sektor keuangan, khususnya industri asuransi;

  2. Isu non-fundamental – giat demokrasi menyongsong pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang akan mempengaruhi dinamika industri sektor keuangan di Indonesia.

Perusahaan optimis mampu menjaga kinerja yang baik dan menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan di tahun 2023 dan mampu menjalankan Amanah peraturan OJK sebagai pelaksanaan dari UU P2SK. Perusahaan akan tetap konsisten dengan perekrutan agen dan inovasi-inovasi baru agar produksi Perusahaan meningkat. Untuk itu dalam rangka memotivasi optimisme bahwa kinerja tahun 2024 lebih meningkat lagi, kami mencanangkan tagar 2024 “Leverage Our Strength for Synergy & Sustainability” sebagai kelanjutan tagar 2023 “Collaborate, Accelerate, Elevate”.

 

Komitmen kami akan tetap menjalankan CARE – Customer Oriented, Aspire People to Grow Together, Responsible to Stakeholders, Empowerment to Community, karena kami percaya bahwa seluruh visi, misi dan nilai nilai hakiki merupakan landasan kokoh bagi seluruh pemangku kepentingan dan bagi mereka yang selalu bersama CAR. Kami akan senantiasa menjaga Kesehatan dan keselamatan kerja seluruh karyawan, dan mengkampanyekan hidup sehat bagi seluruh pemangku kepentingan.

 

Dalam kesempatan ini, Direksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada seluruh Pemegang Polis, Tertanggung, Nasabah, Pemegang Saham, seluruh Staf dan Agen CAR, serta Mitra Kerja, bahwa selama tahun 2023 Perseroan dapat tumbuh menjadi seperti saat ini karena terjadinya kerja keras, kerja sama yang erat dan berkesinambungan. Dan kami tetap berharap dan berdoa agar seluruh karyawan dan keluarganya tetap sehat. 

 

Mohon doa dan dukungannya untuk melangkah sukses di tahun 2024 serta tahun-tahun yang akan datang dan dengan keadaan dunia menjadi lebih damai.

 

Salam hormat,

PT AJ Central Asia Raya