Strategi Alokasi Gaji

Agar Bisa Punya Proteksi yang Mumpuni

 

Life Insurance (1)

 

Seseorang yang memiliki penghasilan tetap harus mengalokasikan pendapatannya dengan baik. Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, gaji harus disisihkan untuk tabungan, dana darurat, investasi hingga produk proteksi berupa asuransi.

 

Meski setiap orang memiliki penghasilan dan pengeluaran berbeda-beda, seringkali pengalokasiannya tidak berjalan seimbang. Banyak orang yang memiliki pengeluaran lebih besar dari pemasukan, sehingga membuat keuangan jadi tidak sehat.

 

Karena itu, tentu penting untuk memiliki pengetahuan dan strategi mengalokasikan gaji yang tepat. Dengan begitu, semua kebutuhan dapat terpenuhi, termasuk memiliki produk proteksi yang mumpuni.

 

Untuk itu, mari simak langkah-langkah tepat yang harus dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

 

Miliki Proteksi Kesehatan

Elemen investasi paling berharga yang harus terus dijaga tentu saja kesehatan. Karena itu, Anda harus memperhatikan kesehatan, jangan sampai uang yang ditabung habis begitu saja untuk membayar biaya berobat karena sakit yang diderita.

 

Salah satu langkah investasi kesehatan adalah memproteksi diri dengan asuransi. Seperti diketahui, proteksi dalam asuransi merupakan produk perlindungan keuangan terhadap berbagai risiko.

 

Setiap orang penting melindungi diri, keluarga dan aset yang dimiliki dengan produk perlindungan satu ini, termasuk membeli produk asuransi kesehatan. Baik itu asuransi wajib dari pemerintah, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ataupun asuransi kesehatan swasta.

 

Meski menawarkan banyak keuntungan, BPJS Kesehatan juga memiliki plus minus. Itulah mengapa penting untuk memiliki produk proteksi tambahan, yaitu asuransi kesehatan swasta.

 

Untuk memiliki produk proteksi ini, dapat mencarinya dalam daftar asuransi kesehatan terbaik 2023.

 

Punya Dana Darurat yang Sesuai Kebutuhan

Seseorang dengan penghasilan tetap, terlepas apakah sudah menikah atau belum, tentu harus memiliki dana darurat di luar tabungan. Pasalnya, dana darurat ini menjadi uang simpanan yang dipersiapkan untuk mengantisipasi jika terjadi krisis finansial.

 

Dana darurat ini dapat menjadi dana talangan jika mendadak mengidap penyakit keras, sehingga butuh biaya banyak untuk berobat ke rumah sakit. Dana simpanan ini juga dapat dimanfaatkan untuk biaya perbaikan kendaraan hingga renovasi rumah yang sifatnya darurat.

 

Tak hanya itu saja, dana darurat juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jika mengalami kehilangan pekerjaan karena terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Dana simpanan ini setidaknya bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan sampai mendapatkan pekerjaan kembali.

 

Karena sifatnya yang darurat, sebaiknya dana yang dimiliki berbentuk uang tunai atau investasi bersifat likuid seperti emas murni. Adapun dana yang harus dimiliki berbeda-beda untuk setiap orang sesuai dengan kondisi masing-masing.

 

Dana darurat untuk mereka yang belum menikah dan sudah menikah berbeda jumlahnya. Jika belum berumah tangga, maka dana darurat yang dimiliki sekitar 4 hingga 12 bulan dari jumlah pengeluaran bulanan.

 

Lain halnya untuk mereka yang sudah menikah dan berstatus pencari nafkah, memerlukan dana darurat sebesar 6 hingga 12 bulan dari pengeluaran bulanan. Jumlah tersebut harus dimiliki karena banyak pengeluaran tidak terduga yang bisa muncul di kemudian hari.

 

Sisihkan Gaji untuk Memiliki Produk Investasi

Setelah memiliki proteksi dan dana darurat, hal lain yang tak kalah penting dilakukan adalah menyisihkan penghasilan untuk investasi. Sebelum melakukannya, penting untuk Anda mengetahui tujuan-tujuan finansial yang ingin dicapai.

 

Apakah dalam jangka pendek, menengah, atau panjang. Setelah menentukannya, maka Anda dapat membeli aset investasi sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

 

Misalnya, jika Anda ingin memiliki rumah, maka bisa menjadikan dana tersebut sebagai investasi jangka pendek. Untuk mewujudkannya, Anda dapat memilih instrumen keuangan rendah risiko alias volatilitas.

 

Lain halnya jika Anda ingin menyiapkan dana pendidikan anak, maka bisa siapin asuransi jiwa sejak muda dengan profil risiko untuk jangka panjang.

 

Membeli asuransi jiwa dengan tambahan cacat total dan penyakit kritis, maka ketika di tengah jalan kehilangan kemampuan mencari penghasilan, anak tetap dapat melanjutkan sekolah dengan uang pertanggungan yang dimiliki.

 

Begitu pentingnya menyisihkan penghasilan untuk memiliki produk investasi, maka jangan ragu untuk berinvestasi sejak dini. Meski begitu, investasi umumnya menawarkan imbal hasil yang besar dan risiko yang tinggi, untuk itu jangan salah memilih instrumen investasi.

 

Itulah beberapa strategi mengalokasikan penghasilan agar dapat memiliki proteksi mumpuni. Semoga bermanfaat!

 

Sumber: lifepal.co.id